Jenis-jenis elemen Primer
Elemen Volta
![Skema elemen volta](file:///C:/Users/ASUS(2~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg)
Proses kimia
yang terjadi pada elemen Volta dapat dijelaskan dengan persamaan berikut.
H2SO4
à 2H+ + SO2-4
Dari persamaan
tersebut dapat kita ketahui bahwa larutan Asam Sulfat terurai menjadi dua ion
yaitu 2 ion hidrogen yang bermuatan positif dan 1 ion sulfat yang bermuatan
negatif. Atom seng (Zn) yang melarut ke dalam larutan asam sulfat berupa ion Zn2+.
Jadi, setiap atom seng yang larut pada lautan asam sulfat akan meninggalkan 2
elektron pada lempengan seng. Kemudian elektron-elektron inilah yang mengalir
dari lempengan seng ke lempengan tembaga melalui sebuah kawat pengantar
sehingga terjadi
aliran arus
listrik dan mampu menghasilkan tegangan kurang lebih 1 volt.
Selama elemen
volta ini digunakan pada lempengan logam tembaga akan timbul gas hidrogen
(peristiwa polarisasi), sehingga elemen ini tidak bisa digunakan terlalu lama.
Karena elemen ini memiliki kelemahan dalam hal polarisasi .
Elemen Daniel
Penemu elemen ini
adalah John Daniell pada tahun 1835. Jadi, cara kerja elemen Daniel hampir sama
dengan elemen Volta hanya saja pada elemen daniel ada tambahan larutan tembaga
sulfat sebagai depolarisator. Depolarisator ini berfungsi sebagai pengikat gas
hidrogen yang muncul di lepengan tembaga. Untuk lebih jelasnya perhatikan
gambar elemen Daniel berikut ini.
Dengan adanya
depolarisator maka alat ini bisa digunakan lebih lama dan mampu menghasilkan
GGL kurang lebih sebesar 1 volt.
Elemen
Leclanche Basah
Elemen ini
ditemukan oleh Leclanche pada tahun 1886 sehingga diberi nama elemen Leclanche.
Berbeda dengan elemen Volta dan Daniel yang menggunkan elektrolit dari Asam
Sulfat, elemen Leclanche menggunakan elektrolit larutan Ammonium Klorida
(NH4Cl).
Elemen Leclanche
ini terdiri dari bejana kaca yang berisi batang karbon (C) sebagai elektroda
positif (+), batang seng (Zn) sebagai elektroda negatif (-), larutan Ammonium
Klorida (NH4Cl) sebagai elektrolitnya, dan depolarisator terbuat dari Mangan
Dioksida (MnO2) yang dicampur dengan sebuk karbon (C) dalam bejana yang dibuat
berpori.
Cara kerja
elemen Leclanche ini adalah sebagai berikut. Ion-ion yang ada dalam lempengan
batang seng akan masuk ke dalam larutan ammonium klorida (NH4Cl), akibatnya
batang seng akan mejadi negatif terhadap larutan Ammonium klorida, sedangkan
Ammonium klorida (NH4Cl) terurai menjadi ion NH4+ dan menembus bejana berpori
menuju batang karbon serta memberikan muatan positifnya pada batang karbon.
Reaksi pengikatan hidrogen dengan MnO2 ini berlangsung kurang cepat
Hal.6
sehingga lama
kelamaan terjadi juga polarisasi. GGL akan turun dari harga GGL semula (1,5
volt).
Elemen Kering
(Elemen Leclanche Kering)
![Skema elemen kering](file:///C:/Users/ASUS(2~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image008.jpg)
Sebenarnya
elemen kering dibuat hanya dengan mengganti elektrolit larutan ammonium klorida
menjadi campuran pasta ammonium klorida dengan serbuk kayu, tepung atau getah.
Perhatikan gambar di atas ini!
Elemen Leclanche kering terdiri dari sebuah bejana seng (sekaligus sebagai kutub negatif),
karton penyekat terhadap seng, elektrolit yang berupa campuran pasta NH4C1
dengan serbuk kayu, tepung atau getah, batang karbon (sebagai kutub positif).
Cara kerja elemen Leclanche kering ini hampir sama dengan elemen Leclanche
basah. GGL yang dihasilkan oleh elemen kering ini sebesar ± 1,5 V.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar